Perpaduan Bata Merah dan Dinding Fasad Putih Di Sala Ayutthaya Hotel.
Bulan Maret 2014, Sala Ayutthaya Hotel yang berdiri di atas lahan seluas 3500m2 di tepi sungai Chao Phraya resmi dibuka. Berlokasi di Phra Nakhon Si Ayutthaya, 50km sebelah utara Bangkok. Hotel yang terdiri dari 26 kamar ini didesain oleh tim arsitek Onion yang berbasis di Bangkok, Thailand. Gaya minimalis kontemporer menjadi acuan pada desain hotel ini, berpadu dengan elemen-elemen dan detail-detail dari budaya setempat yang ditampilkan melalui gaya yang lebih sederhana, sementara perpaduan bata merah dan dinding fasad putih di Sala Ayutthaya Hotel menjadi point of interest sebuah perpaduan yang harmonis dari dua buah karakter material yang berbeda.
Memasuki area Sala Ayutthaya Hotel, sebuah pintu besi memandu para tamu ke area reception bergaya rustic dengan ketinggian plafon yang rendah berbalut kayu-kayu solid bertekstur alami dan dinding-dinding berwarna gelap dari metal. Kehadiran meja penerima tamu yang terbuat dari cermin, dan cahaya lampu dari sebuah chandelier hadir mencairkan nuansa-nuansa gelap.
Melampaui dua anak tangga di sisi kiri area reception, sebuah ruang yang lebih besar dan lapang berupa galeri seni menjadi area tunggu
tamu hotel, bersantai sejenak, melepas lelah dari perjalanan panjang, sambil menikmati beberapa lukisan yang tergantung pada dinding putih. Sementara di balik keindahan sebuah pintu antik terbuat dari kayu solid yang kokoh, para tamu disambut oleh hall utama yang menjadi sirkulasi utama hotel. Melalui hall utama ini para tamu akan dipandu ke zona zona penginapan yang berada di sisi kanan-kiri hall utama, maupun ke area restoran, river deck/teras, dan beberapa kamar suite yang menghadap ke arah sungai Chao Phraya.
tamu hotel, bersantai sejenak, melepas lelah dari perjalanan panjang, sambil menikmati beberapa lukisan yang tergantung pada dinding putih. Sementara di balik keindahan sebuah pintu antik terbuat dari kayu solid yang kokoh, para tamu disambut oleh hall utama yang menjadi sirkulasi utama hotel. Melalui hall utama ini para tamu akan dipandu ke zona zona penginapan yang berada di sisi kanan-kiri hall utama, maupun ke area restoran, river deck/teras, dan beberapa kamar suite yang menghadap ke arah sungai Chao Phraya.
Di Hall Utama, dinding-dinding bata merah berbentuk multi-curved geometric yang menjulang tinggi, tampil kontras dan memikat berpadu dengan dinding fasad putih bangunan-bangunan rumah di area-area penginapan yang mengelilinginya, membuat setiap tamu untuk berhenti sejenak, menikmati ritme harmonis dinding-dinding bata merah yang meliuk berirama kian kemari menghadirkan lengkung-lengkung concave di sepanjang hall utama, memainkan setiap terpaan cahaya yang datang menghadirkan bayangan menawan yang senantiasa berubah, seakan mencoba bersinergi dengan ritme riak air di sungai Chao Phraya,
Tim Arsitek Onion memang mendesain dinding-dinding bata merah berbentulk multi-curved geometric ini karena efek bayangan yang dihasilkan, sekaligus menjadi sebuah bingkai yang unik dari pemandangan langit di siang hari maupun malam hari. Efek-efek bayangan ini akan selalu berubah di di setiap permukaan dinding bata, sesuai pergerakan cahaya matahari, hingga akan bertemu di satu titik, dimana intensitas pencahayaan di hall utama perlahan akan meredup.
Di Sala Ayutthaya Hotel, privasi para tamu hotel terlindung dan terjaga dari jalur sirkulasi utama, karena area-area penginapan didesain secara berkelompok dalam beberapa zonasi, dimana setiap zonasi merupakan kelompok-kelompok kamar maupun bangunan-bangunan rumah dengan dinding fasad putih yang memiliki zona sirkulasi tersendiri yang menghubungkan area-area penginapan ke zona sirkulasi utama. Setiap zona penginapan memiliki karakteristik pemandangan yang berbeda, seperti kamar-kamar di zona penginapan di lantai atas memiliki pemandangan bird-eye view ke arah kolam renang, courtyard dan dinding-dinding bata merah di Hall Utama.
Pesona perpaduan dinding bata merah dan dinding putih, terulang kembali pada dinding-dinding ruang di beberapa kamar hotel di Sala Ayutthaya. Material bata merah dan dinding berwarna putih menjadi media yang ideal bagi elemen-elemen dekoratif dan furniture yang terbuat dari bahan-bahan kayu berwarna natural dan hitam. Desain ruang yang dominan berwarna putih serta desain furniture dan elemen-elemen dekoratif yang tampil sederhana, bersih, jauh dari detail-detail yang rumit menawarkan ketenangan dan kesederhanaan gaya.
Keindahan Putthai Sawan Temple di tepi sungai Chao Phraya menjadi focal point di hotel ini. Penempatan beberapa kamar suite, area restoran, dan terutama teras/riverdeck yang menghadap ke arah Putthai Sawan Temple di sepanjang tepian sungai Chao Phraya, menjadikan zona tersebut tempat yang ideal bagi para tamu hotel untuk menikmati keindahan situs bersejarah ini. Terutama di malam hari, pemandangan Putthai Sawan Temple yang diterpa temaramnya cahaya bulan dan lampu menjadi panorama malam yang tak boleh terlewatkan..Panorama yang akan selalu meninggalkan kesan bagi para tamu untuk kembali ke Sala Ayutthaya Boutique Hotel menikmati alunan ritme di tepi sungai Chao Phraya.
Architects: Onion
Location: Phra Nakhon Si Ayutthaya, Thailand
Architects In Charge: Siriyot Chaiamnuay & Arisara Chaktranon
Interior Designer: Onion, Siriyot Chaiamnuay & Arisara Chaktranon
Photographs: Wison Tungthunya
Sources : archDaily.com, interzine.com
Image Photos Courtesy : Wison Tungthunya
Architects: Onion
Location: Phra Nakhon Si Ayutthaya, Thailand
Architects In Charge: Siriyot Chaiamnuay & Arisara Chaktranon
Interior Designer: Onion, Siriyot Chaiamnuay & Arisara Chaktranon
Photographs: Wison Tungthunya
Sources : archDaily.com, interzine.com
Image Photos Courtesy : Wison Tungthunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar